Rabu, 06 Maret 2013

Renungan Filosof Baidaba`


Dalam kitab Kalilah wa Dimnah dikisahkan

Baidaba` (Seorang Filosof) berkata :  Ketika saya merenungkan tentang dunia ini, saya tau bahwa sebenarnya manusia lah makhluk yang paling mulia dalam dunia ini. Kemudian saya perhatikan, tak ada hal-hal yang menghalangi manusia untuk melaksanakan sesuatu yang terpuji dan mengerjakan yang baik-baik kecuali dengan perbuatan sepele yang disebabkan dari makanan, penciuman, melihat (pandangan mata), pendengaran, dan peraba.

Ia hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit sekali, cepat habis dan hilang. Maka dari hal ini (orang yang selalu tertipu dengan nafsunya), saya umpamakan seperti seorang yang yang ketakutan (dikejar sesuatu) ia lari masuk kedalam sumur. Setelah itu ia mulai turun kebawah sumur dengan dua ranting yang bergantung dalam sumur tersebut. Ketika ia turun kakinya seolah menyentuh sesuatu, kemudian ia lihat ternyata ada empat ekor ular keluar dari sarangnya. Ketika dia melihat kebawah ia melihat naga yang telah menganga. Kemudian ia lihat keatas ada dua tikus hitam dan putih yang mengigiti ranting yang ia gelayuti .

Tiba-tiba ia melihat di dekatnya ada madu yang sangat manis. Ia mengambil madu tersebut dan menjilatinya dengan sangat nikmat, sedangkan ia lupa akan dirinya dalam bahaya. Ia lupa akan ular yang ia injak, kapan ular-ular tersebut akan menyerangnya. Ia lupa bahwa tikus-tikus sedang mengigiti ranting yang ia gelayuti, seandainya ranting tersebut putus, maka dibawah ada naga yang siap mencengkramnya. Seorang tersebut masih saja terlena dengan madunya, tak lama kemudian ia mati.

Dari perumpamaan ini, saya ( Baidaba) mengumpamakan sumur tersebut dengan dunia yang penuh dengan kecelakaan, keburukan dan ketakutan. Adapun madu yang sedikit, seperti perhiasan kehidupan duniawi yang fana dan akan hilang yang membuat manusia sibuk dengannya, yang membuat lalai dari amal shaleh yang bisa membawa pada kebahagiaan dunia akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar